Subscribe in a reader

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Free Website Hosting

Thursday, 9 July 2009

110 Desa di Brebes Rawan Kekeringan

brebeskekeringan BREBES, KOMPAS.com — Sebanyak 110 desa dari 297 desa di Kabupaten Brebes rawan kekeringan pada musim kemarau kali ini. Desa-desa tersebut terdapat di 12 kecamatan, meliputi Kecamatan Bumiayu, Larangan, Brebes, Wanasari, Banjarharjo, Tanjung, Tonjong, Losari, Bulakamba, Songgom, Sirampog, dan Kersana.

Sebagian besar desa yang rawan kekeringan berada di wilayah pantai utara (pantura) Jawa. Berdasarkan data dari Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Brebes, Kamis (9/7), jumlah keluarga pada 110 desa tersebut mencapai sekitar 142.332 KK.

Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Brebes Mujahidin mengatakan, kesulitan air atau kekeringan hampir terjadi setiap tahun di wilayah pantura, pada musim kemarau. Selain air bersih untuk warga, kesulitan juga dialami petani di sawah karena mereka hanya mengandalkan air tadah hujan. Sedikitnya sekitar 7.816 hektar sawah di Brebes juga rawan terkena kekeringan. Meskipun demikian, antisipasi pemerintah hanya dilakukan untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dikonsumsi warga. Menurut Mujahidin, memasuki musim kemarau kali ini, Pemkab Brebes sudah menyiapkan sekitar 296 tangki air bersih untuk disalurkan ke masyarakat. Selain itu, pihaknya juga siap mengajukan bantuan kepada pemerintah provinsi, apabila air yang disiapkan tidak mencukupi.

Untuk menyalurkan bantuan, pemerintah menyiapkan enam kendaraan. Dari jumlah tersebut, empat kendaraan berkapasitas 5.000 liter per kendaraan, sedangkan dua lainnya berkapasitas 3.000 liter per kendaraan. Meskipun demikian, penyaluran air bersih baru akan dilaksanakan apabila sudah ada permintaan dari masyarakat. "Sampai sekarang belum ada permintaan air bersih dari masyarakat," ujarnya. Mujahidin mengatakan, kemarau kali ini termasuk mundur, bila dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, penyaluran air bersih untuk masyarakat sudah dilakukan mulai awal bulan Juni. "Ini memang agak repot, prediksi sudah kemarau, tapi di lapangan ternyata belum," katanya. Selain menyiapkan bantuan air untuk masyarakat, memasuki musim kemarau, masyarakat juga diimbau mewaspadai bahaya kebakaran. Salah satu upaya untuk mengantisipasi bahaya kebakaran yaitu dengan melakukan sosialisasi ke tiap-tiap kecamatan. Kepala Stasiun Meteorologi Tegal Sartono mengatakan, saat ini curah hujan di beberapa wilayah pantura, seperti Tegal, Brebes, dan sebagian Pemalang dalam kondisi normal dan di bawah normal. Hujan masih mungkin ada, tetapi sifatnya kurang dan tidak mencukupi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk hemat air. Para petani juga disarankan mengikuti pola tanam. "Kalau tidak ada irigasi teknis, sebaiknya beralih ke palawija," ujarnya. Menurut Sartono, pada musim kemarau, daerah ini juga rawan terjadi kebakaran, baik hutan, maupun rumah. Oleh karena itu, masyarakat juga diimbau waspada dan tidak membuang puntung rokok yang masih menyala, secara sembarangan.

Artikel yang berhubungan




Join Vinefire!









Lihat semua postingan >>Di sini<<

Comments :

0 komentar to “110 Desa di Brebes Rawan Kekeringan”


Silahkan kirim Komentar Anda Di Sini


:11 :13 :15 :17 :19 :21 :23 :27 :29
:31 :33 :35 :37 :39 :41 :43 :45 :47
:49 :51 :53 :55 :57 :59 :61 :66 :69

Mau komentar? silahkan aja asal jangan komentar spam yah.
Dan maaf loh! Komentar bernada spam akan saya hapus.
Untuk melihat semua postingan klik aja Di sini

←   →